Month: Oktober 2015

Sukacita dalam Hadirat-Nya

“Tujuan utama manusia adalah untuk memuliakan Allah dan menikmati Dia selamanya,” menurut Katekismus Westminster. Sebagian besar isi Kitab Suci menyerukan manusia untuk bersyukur kepada Allah yang hidup dengan hati yang penuh sukacita dan pengagungan. Ketika kita menghormati Allah, kita mengagungkan Dia sebagai Pemberi dari segala kebaikan yang kita terima.

Angkuh Sampai ke Akarnya

“Ia pikir dirinya begitu penting!” Itulah penilaian teman saya tentang seorang saudara seiman yang kami kenal. Kami merasa bahwa ia telah dikuasai oleh kesombongan. Kami sangat prihatin ketika mengetahui bahwa sahabat kami itu kemudian terlibat dalam masalah serius. Dengan meninggikan diri, masalah pun menimpanya. Kami sadar hal itu dapat menimpa kami juga.

Tampak Dalam

Seorang ahli fisika yang telah pensiun, Arie van’t Riet, telah menciptakan sejumlah karya seni dengan cara yang unik. Riet mengatur tanaman dan binatang yang sudah mati dalam berbagai komposisi, lalu memotretnya dengan sinar X. Potret sinar X tersebut kemudian dipindainya ke komputer, dan beberapa bagian dari gambar itu diwarnainya. Karya seninya tersebut memperlihatkan kerumitan organ dalam dari berbagai jenis bunga, ikan, burung, reptil, dan kera.

Menanti Jawaban

Ketika putri kami berusia 15 tahun, ia kabur dari rumah. Ia pergi selama lebih dari 3 minggu—3 minggu terpanjang dalam kehidupan kami. Kami mencarinya ke pelbagai tempat dan meminta bantuan penegak hukum dan kawan-kawan kami. Sepanjang hari-hari yang sulit itu, saya dan istri belajar pentingnya menantikan Allah dalam doa. Kami telah kehabisan kekuatan dan sumber daya. Kami harus mengandalkan Allah.

Salib dan Mahkota

Gereja Westminster Abbey di London mempunyai sejarah yang kaya dan panjang. Di sana, pada abad ke-10, para biarawan Benedictine memulai tradisi ibadah harian yang masih dilakukan sampai sekarang. Westminster Abbey juga menjadi tempat penguburan dari banyak orang terkenal, dan sejak tahun 1066 m menjadi tempat penobatan raja atau ratu Inggris. Bahkan 17 di antara raja atau ratu tersebut juga dikubur di sana. Pemerintahan mereka bermula dan berakhir di tempat yang sama.

Jalan yang Berat

Seorang teman memancing menceritakan kepada saya tentang danau yang letaknya tinggi di lereng utara Gunung Jughandle di Idaho, Amerika Serikat. Ada kabar bahwa di sana terdapat sejenis ikan trout yang besar. Ia menggambarkan peta ke sana di selembar serbet kertas. Beberapa minggu kemudian, saya pun berangkat dengan truk mengikuti petunjuk yang diberikannya.

Harta di Surga

Instalasi kabel listrik yang buruk telah membakar habis rumah kami yang baru selesai dibangun. Api meluluhlantakkan rumah kami dalam waktu satu jam tanpa menyisakan apa pun selain puing-puing. Di lain waktu, ketika kami pulang dari gereja di hari Minggu, kami mendapati rumah kami telah dimasuki maling dan beberapa barang kami dicuri.

Perubahan Arah dari Allah

Seabad yang lalu, Oswald Chambers, yang pada saat itu berusia 41 tahun, tiba di Mesir untuk melayani sebagai pembina rohani dari YMCA bagi pasukan Persemakmuran Inggris selama Perang Dunia I. Chambers ditempatkan di kamp di Zeitoun, sekitar 10 km di sebelah utara Kairo. Di malam pertamanya, tanggal 27 Oktober 1915, Chambers menulis dalam buku hariannya, “[Daerah] ini benar-benar merupakan gurun di tengah-tengah pasukan dan memberikan kesempatan yang luar biasa bagi kami. Semua-nya sama sekali asing dan berbeda dari apa yang biasanya aku alami, tetapi aku memandang dengan penuh harap tentang segala hal baru yang akan Allah rancang dan lakukan di sini. “

Semua Selamat!

Pada Januari 1915, kapal Endurance terjebak dan terjepit hingga hancur di hamparan es di lepas pantai Antartika. Sekelompok penjelajah kutub, yang dipimpin oleh Ernest Shackleton, dapat bertahan hidup dan berhasil mencapai Elephant Island dengan tiga sekoci kecil. Terjebak di pulau tak berpenghuni yang jauh dari jalur pelayaran yang normal itu, mereka mempunyai satu harapan. Pada 24 April 1916, 22 laki-laki menyaksikan Shackleton dan lima awaknya pergi berlayar dalam sekoci kecil menuju South Georgia, sebuah pulau sekitar 1.300 km jauhnya. Kemungkinan mereka untuk berhasil memang kecil, dan jika keenam orang itu gagal, mereka semua pasti mati. Sungguh menggembirakan, setelah lebih dari empat bulan berlalu, sebuah kapal muncul di cakrawala dan Shackleton yang berada di haluan kapal itu berteriak, “Apakah kalian baik-baik saja?” Mereka yang di pulau membalas, “Semua selamat! Kami baik-baik saja!”